Ariel Reziansyah

Project Manager

Saya adalah Project Manager yang berpengalaman dalam mengelola pengembangan aplikasi digital secara menyeluruh. Terbiasa memimpin tim lintas fungsi, mengatur alur kerja proyek, serta memastikan produk dikirim tepat waktu dan sesuai kebutuhan. Fokus saya adalah efisiensi, komunikasi yang efektif, dan kepuasan stakeholder.

Foto Ariel Reziansyah

Tentang Saya

Perjalanan saya dimulai dari dunia teknis sebagai programmer, namun seiring waktu, saya menemukan bahwa mengatur strategi dan membimbing tim memberikan kepuasan tersendiri. Dengan latar belakang di bidang teknologi, saya mampu menjembatani komunikasi antara developer dan pemangku kepentingan. Saya menikmati menyusun rencana kerja, memecahkan masalah kompleks, dan menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif. Bagi saya, kesuksesan proyek bukan hanya soal hasil akhir, tapi juga bagaimana prosesnya dijalani. Kini saya berfokus sebagai Project Manager yang siap menghadirkan solusi digital melalui manajemen yang tepat dan inovatif.

Keahlian Saya

Saya memiliki keahlian dalam perencanaan proyek digital, manajemen tim pengembang, dan pengawasan siklus hidup proyek dari awal hingga rilis. Menguasai metodologi Agile dan Scrum, serta terbiasa menggunakan tools seperti Trello, Jira, dan Notion untuk kolaborasi dan tracking progres. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, saya dapat menerjemahkan kebutuhan klien menjadi solusi konkret dan mengelola ekspektasi dengan tepat. Selain itu, latar belakang teknis saya membantu dalam memahami tantangan tim dan mempercepat proses pengambilan keputusan teknis.

Cerpen

"Di Tengah Deadline"

Namanya Naira. Seorang project manager yang tidak terlalu suka tampil di depan, tapi harus selalu ada di tengah. Tengah antara tim developer dan klien, antara kebutuhan bisnis dan kenyataan teknis, antara rencana dan realita.

Pagi itu, Slack ramai. Klien meminta fitur tambahan di halaman checkout, QA melaporkan bug yang muncul secara acak, dan developer frontend mengeluh desain dari figma berubah-ubah.

“Kita akan prioritaskan stabilitas dulu. Tambahan fitur bisa dijadwalkan ke sprint depan,” tulis Naira tenang di channel project.

Siangnya, ia mengatur ulang backlog di Jira, mengontak designer untuk revisi minor, dan menghubungi klien agar lebih fleksibel. Semua dilakukan dalam jeda kopi yang nyaris dingin.

Malam hari, saat tim sudah mulai offline, Naira masih menyusun dokumentasi agar tidak ada yang bingung esok hari. Baginya, keberhasilan proyek bukan soal siapa yang paling terlihat sibuk, tapi siapa yang bisa membuat tim tetap waras hingga akhir sprint.

“Thanks ya udah jagain semuanya,” tulis seorang developer backend di DM Slack-nya.

Naira tersenyum. Ia tidak menulis baris kode, tapi memastikan semua baris kode bisa berjalan ke arah yang sama. Ia bukan teknikal paling jago, tapi ia tahu: semua ini bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang tidak menyerah di tengah jalan.